JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.1

 

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Perkenalkan nama saya Mulia Tentris Luthfia Ervin CGP Angkatan 10 dari SD N 2 Eromoko Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri Provinsi Jawa Tengah. Jurnal refleksi dwimingguan adalah sebuah tulisan tentang refleksi diri setelah mengikuti sebuah kegiatan pelatihan yang ditulis secara rutin setiap dua mingguan. Hal ini menjadi kewajiban yang harus dilakukan oleh para CGP (Calon Guru Penggerak) untuk membuatnya. Penyampaian mengenai jurnal dwimingguan modul 1.1.A tentang Filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara. Tugas ini dibuat untuk merefleksikan semua pengalaman dan ilmu yang diterima selama 2 minggu. Saya mencoba merefleksikan modul 1.1 tentang "Filosofi Ki Hadjar Dewantara". Pembuatan jurnal ini menggunakan model 1 yaitu 4F yang mencakup: 1) Fact; 2) Feeling; 3) Findings; dan 4) Future.

1.     FACTS (Peristiwa)

Saya mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia-Nya dinyatakan lolos dan diberi kesempatan untuk mengikuti Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 10. Pada hari Jum’at 15 Maret 2024 CGP Angkatan 10 resmi dibuka oleh Kemendikbudristek. Pembukaan juga diisi oleh Kepala Balai Guru Penggerak. Beliau menyampaikan bahwa selama mengikuti diklat guru penggerak diharap para CGP jangan sampai berhenti di tengah jalan karena Bapak/Ibu adalah guru-guru pilihan dan tetap menjaga profesionalitas sebagai pendidik. Pada tanggal 24 Maret 2024 diadakan lokakarya orientasi secara luring di SMA N 3 Wonogiri dari pukul 08.00 s.d. 15.15 WIB. Kegiatan ini didampingi PP (Pengajar Praktik),dihadiri pengawas dan kepala sekolah tempat CGP mengajar. Dalam lokakarya tersebut membuat hati saya bahagia karena  mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang perjalanan Pendidikan Guru Penggerak sehingga diharapkan dapat memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi sehingga saya dapat melaksanakan Pendidikan Guru Penggerak ini dengan baik. Pengalaman saya mengikuti kegiatan CGP selama dua minggu ini yaitu pertama mengikuti lokakarya orientasi. Saat lokakarya orientasi saya mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman tentang pendidikan guru penggerak. Kemudian setelah itu mengikuti kegiatan secara online di LMS. Mulai dari diri sendiri saya merefleksi pemikiran KHD. Kemudian eksplorasi konsep berdiskusi bersama fasilitator Ibu Susi Sudarti dan CGP lainnya mengenai filosofi KHD. Selanjutnya pada ruang kolaborasi saya bersama teman-teman saling berbagi pengalaman dan berdiskusi mengenai filosofi KHD serta penerapannya di sekolah. Terakhir mengiktui kegiatan elaborasi pemahaman bersama instruktur Bapak Suhada. Kegiatan elaborasi ini memberikan banyak ilmu dan pengalaman yang disampaikan instruktur dan teman-teman CGP lainnya.

Lokakarya Orientasi 

Ruang Kolaborasi 1

Ruang Kolaborasi 2

Koneksi Antar Materi bersama Instruktur, Fasilitator dan Pengajar Praktik


2.     FEELING (Perasaan)

 Selama dua minggu mengikuti program PGP ini, banyak sekali hal yang saya rasakan. Haru, senang, galau, bahagia, semua bercampur menjadi satu dan memberikan semangat dan tekad yang kuat untuk dapat menyelesaikan Program Guru Penggerak ini. Kegiatan ini saya dapat dipertemukan dengan orang-orang hebat dan pilihan, karena untuk menjadi bagian dari PGP ini orang harus melewati serangkaian kegiatan, ujian dan lain sebagainya yang tidaklah mudah. Mereka para orang hebat tersebut adalah, para fasilitator, pengajar praktik dan juga semua rekan-rekan CGP. Banyak ilmu Pengetahuan yang saya dapatkan selama menjalani proses ini seperti pemikiran KHD tentang Pendidikan, kodrat alam dan kodrat zaman, pengajaran yang menuntun, guru yang menghamba pada murid dll. Seluruh rangkaian yang ada di dalam LMS membuat saya merasakan bahwa apa yang saya lakukan tentang Pendidikan masih sangat jauh dari yang diharapkan dengan tujuan Ki Hajar Dewantara. Saya merasa senang bisa mendapatkan ilmu dan pengalaman tentang filosofi KHD. Saat menerapkan filosofi KHD dalam pembelajaran mengalami perubahan yang lebih baik pada diri murid-murid. Misalnya dahulu saya banyak melakukan pembelajaran konvensional. Sekarang lebih berpusat pada murid. Murid merasa senang karena pembelajaran lebih menarik dan tidak jenuh serta banyak inovasi dan kreatifitas yang muncul dalam pembelajaran. Semangat murid dalam mengikuti pembelajaran baik kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler semakin meningkat. Saya merasa bangga karena menjadi bagian dari guru-guru hebat di seluruh Indonesia dan banyak imu baru Angkatan 10 serta fasilitator dan instruktur. Banyak hal yang saya dapat untuk bisa diterapkan dalam pembelajaran di kelas saya.

 

3.      FINDINGS (Pembelajaran)

Pengalaman yang berharga yaitu mendapatkan ilmu tentang filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara. Pemikiran KHD tersebut menyatakan bahwa tugas guru disini adalah menuntun anak pada kodrat alam dan korat zaman sehingga bisa tumbuh dan berkembang sesuai minat, bakat dan potensi yang dimiliki murid. KHD juga menyampaikan bahwa pendidikan harus menghamba pada murid. Artinya pembelajaran harus berpusat pada murid. Murid harus merasa bahagia dan menyenangkan dalam mengikuti pembelajaran. Pembelajaran yang kreatif dan inovatif bisa membuat murid merasa lebih termotivasi dan semangat sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai. Selain itu pemikiran KHD dalam pengembangan budi pekerti (olah cipta, olah karya, olah karsa, dan olah raga) dan filsafat pendidikan Ing ngarso sung tuladho (maka orang tua atau guru sebagai suri tauladan anak dan siswa), Ing madya mangun karso (yang ditengah memberikan semangat ataupun ide-ide yang mendukung) dan Tut wuri handayani (yang dibelakangan memberikan motivasi) membuat saya lebih termotivasi untuk mengembangkan bakat dan potensi murid lebih maksimal dan tidak lupa memberikan pengetahuan budi pekerti sebagai bekal hidup murid bermasyarakat yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri , bernalar kritis dan kreatif.

 

4.      FUTURE (Penerapan)

 Penerapan yang saya lakukan setelah belajar banyak hal tentang pemikiran KHD. Saya menyadari bahwa banyak sekali yang perlu saya perbaiki Kelemahan-kelemahan ini mulai saya benahi untuk menerapkan pembelajaran sesuai dengan filosofi dan pemikiran KHD seperti kodrat alam dan kodrat zaman, pengembangan budi pekerti, dll. Penerapan ini juga saya dapat dari hasil diskusi dengan fasilitator, instruktur, dan rekan CGP Angktan 10 yang lain yang banyak berdiskusi mengenai pengalaman dalam penyelesaian tantangan dalam penerapan filosofi KHD ini disekolah. Beberapa pengalaman baik dan hasil diskusi penyelesaian tantangan dalam penerapan filosofi KHD mulai saya terapkan misalnya pembelajaran yang berpusat pada murid, pembelajaran kreatif, inovatif dan menyenangkan sesuai dengan kodrat alam dan zaman murid SD yang masih masa bermain. Pembelajaran yang juga sesuai dengan kodrat zaman seperti penggunaan media yang interaktif dan menggunakan kemajuan teknologi dalam pembelajaran tidak luput juga saya terapkan. Pembelajaran dikelas juga tetap mengembangkan budi pekerti (olah cipta, olah karya, olah karsa, dan olah raga). Pembelajaran yang berbasisis pembiasaan dan penguatan karakter juga saya ajarkan seperti beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif. Beberapa contoh dari kegiatan penguatan karakter adalah membaca hafalan surat pendek sebelum pembelajaran dimulai, berdoa saat membukan dan menutup pembelajaran, kegiatan diskusi yang mengembangkan kerja sama dan gotong royong antar sema teman dll. Selain penerapan dalam pembelajaran di kelas penenerapan pemikiran KHD ini juga dilakukan diluar kelas. Pembiasaan pagi hari setiap hari senin dan hari besar nasional diadakan upacara bendera sebagai wujud cinta tanah air. Selain itu ada kegiatan apel pagi sebelum pembelajaran dimulai dan ada amanat yang disampaikan bapak ibu guru kepada murid. Kegiatan Jumat sehat seperti senam dan jalan sehat menjadi kegiatan rutin. Jalan sehat iniselain bertujuan untuk kebugaran atau olah raga juga sebagai sarana murid belajar karena diajak belajar dari alam karena jalan sehat mengambil rute area persawahan yang disitu banyak hal yang bisa didapat murid seperti belajar pertanian, IPA, sikap pekerja keras dan tidak mudah putus asa dari petani dll. Membersihkan lingkungan sekolah setiap pagi karena kebersihan lingkungan sekolah tanggung jawab semua warga sekolah. Selain itu masih ada kegiatan ektrakurikuler yang dilaksanakan melalui kegiatan Pramuka, olahraga, dan seni. Banyak hal yang diterapkan disana sebagai misal kegiatan pramuka yang bisa melatih siswa belajar dari alam, kekompakan, kerja sama, budi pekerti, dll. Kegiatan olahraga juga dikembangan sebagai wadah untuk meningkatkan kesehatan dan bakat serta potensi siswa. Kegiatan seni Tari dan Rupa dilakukan untuk meningkatan rasa siswa supaya lebih lembah lembut dalam bersikap serta kerja sama dan terampil. Demikian perapan yang bisa saya sampaikan. Sekian yang saya dapat sampaikan dalam pemaparan jurnal dwimingguan modul 1.1.A tentang Filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.

Semoga bermanfaat untuk readers.

 

Salam dan Bahagia!😊


Mulia Tentris Luthfia Ervin

SD N 2 Eromoko

CGP Angkatan 10


Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer