Tema :
Meluruskan Niat Menerbitkan Buku
Hari/Tanggal : Sabtu, 11 April 2020
Narasumber :
Wijaya Kusumah, M.Pd.
Untuk pertemuan kali ini, pemateri merupakan Founder Belajar Menulis di
WA Group PGRI, Wijaya Kusumah, yang akrab disapa Omjay (sekiranya di Toraja,
mungkin akan saya ubah panggilannya menjadi Pong Jay.... hehehe). Beliau
seorang guru yang menurut pribadi saya begitu sensasional. Dibalik penampilan,
gaya bahasa dan tutur katanya yang sederhana, tersimpan sebongkah mutiara yang
sangat mulia nilainya bagi pertumbuhan dan perkembangan profesionalisme
guru-guru di Indonesia. Seandainya di tiap provinsi yang ada di Indonesia
terdapat kembaran-kembaran dari beliau (tapi bukan KW ya...hihihi), saya yakin
masalah ketidakmampuan menulis sejumlah besar guru akan mulai teratasi, terutama dalam menulis karya tulis ilmiah,
makalah, artikel, Penelitian Tindakan Kelas, dan menulis buku yang diterbitkan
dalam rangka menunjang angka kredit untuk kenaikan golongan bagi guru ASN.
Kembali ke
materi Belajar Menulis di WA Group PGRI, Omjay mengawali materinya dengan live
di channel Youtube-nya dengan link http://youtube.com/wijayalabs . Dalam materi
live tersebut, Omjay menampilkan sejumlah dokumentasi tentang hari-hari
bersejarah dalam hidupnya sebagai guru, diantaranya pernah jadi narasumber di
Berita Satu secara live; bertemu Mendikbud saat itu, Anies Baswedan; merilis
buku berjudul Blogger Ternama, Aku Bangga Jadi Guru Blogger dan Catatan Harian
Seorang Guru Blogger; tak lupa pula ditampilkan sekilas beliau pernah bertemu
bapak presiden Joko Widodo di Istana Negara, Wakil Presiden Jusuf Kalla,
memperoleh beasiswa ke Tiongkok sebagai pengurus PGRI. Selepas live di Youtube,
beliau melanjutkan materinya. Tak lupa mengawalinya dengan ucapan terima kasih kepada kawan-kawan yang
sudah ikut berkumpul di WA Group PGRI dan mengajak untuk meluruskan niat dari
sekarang untuk mulai menulis dan menerbitkan buku. Semua peserta wajib
menyelesaikan bukunya di akhir pertemuan kuliah online dan sudah mulai fokus
untuk mencicil sedikit demi sedikit. Kurikulum materi dan narasumber Omjay
sudah buat di blog https://omjaylabs.wordpress.com/. Dalam blog ini, terdapat
sejumlah materi inspiratif, yakni Semua Orang Bisa Menjadi Penulis Buku Best
Seller, Belajar Menulis dan Ngeblog Bersama Omjay, Menulis 3 Alinea (dijelaskan
dengan video Youtube, https://youtu.be/G-FRM8CXCxo ), Belajar Menulis Gratis Lewat WA Group,
https://youtu.be/BYHUERbaQdM (Jangan lupa klik tanda merah dan
Subscribe...hehehe), Membangun Personal Branding, and.....let’s visit Omjay’s
blog .Di samping itu kita diajak untuk tamasya ke laman blog
https://omjaylabs.wordpress.com/2020/03/05/bisakah-belajar-menulis-di-wa-group/
dan sejumlah laman blog lainnya yang tertuang dalam tulisan ini, yang ilmunya
bisa kita terapkan dalam menulis.
Omjay
mengingatkan bahwa kita akan menghasilkan dua buah buku, pertama buku hasil
resume kuliah online dari para nasasumber dan kedua, buku bebas dari apa yang
kita suka dan kuasai, bisa buku fiksi atau buku non fiksi.
Selain itu,
Omjay memberi pesan, “Ikatlah ilmu dengan cara menuliskannya dan posting di
blog agar banyak orang yang membaca karya tulis kita di internet. Materi yang
diberikan oleh para narasumber akan bagus sekali bila dibagikan kepada
guru-guru yang belum sempat mengikuti program belajar menulis gratis dari PGRI.
Kita biasakan berbagi ilmu dan pengalaman dalam bentuk tulisan. Sebaik baik
manusia adalah yang mau belajar dan mengajarkannya.”
Tak lupa Omjay mengingatkan semua peserta untuk mengisi daftar peserta di
http://bit.ly/dafkelasmenulis, dengan penekanan bahwa peserta yang belum pernah
mengisi silahkan mengisi dan buat peserta yang sudah pernah, tidak perlu
mengisi lagi agar tidak double. Kecuali ada kesalahan dalam pengisian data.
Selanjutnya,
Omjay memberi pesan untuk berkolaborasi dengan kawan-kawan peserta lainnya di
WA Group, berinisiatif untuk menjadi pemimpin dan guru penggerak di wa groupnya
karena kita semua adalah guru penggerak. Kolaborasi artinya kita tak hanya
mementingkan diri sendiri tapi juga mengajak peserta lain yang kesulitan untuk
menulis menjadi terbantu untuk menerbitkan bukunya.
Kurang banyak membaca membuat tulisan kita kurang berkualitas dan di
belajar menulis inilah kita ditantang untuk berlatih menulis. Kita belajar
bersama untuk menerbitkan buku. Nara sumber yang baik hati telah memberikan
semua ilmunya kepada kita dan disinilah kita perlu meluruskan niat menerbitkan
buku.
Sebuah
pertanyaan menarik dari seorang peserta, “jika menulis sebuah buku biasanya ada
bagian daftar pustaka, sementara jika hasil resume pembelajaran selama kelas
online ini dibukukan, berarti buku yang terbit, tanpa daftar pustaka, apakah
boleh? Ataukah resume harus dilengkapi dengan buku-buku dari para narasumber?”
Omjay menjawab, “Buku-buku dari para narasumber bisa kita jadikan daftar
pustaka dan juga tulisan kawan-kawan peserta yang bagus dan keren di blog bisa
dijadikan daftar pustaka. Itulah mengapa saya mengajak kawan-kawan untuk saling
berkunjung dan berkomentar ke blog peserta lainnya. Blog walking itu penting
agar kita menemukan gaya menulis diri sendiri. Sebab setiap orang punya gaya
menulis yang berbeda beda.”
Untuk membuat tulisan menjadi buku, dibutuhkan outline atau kerangka
tulisan, termasuk tema. Terkadang ketika sudah muncul ide menulis ternyata
buku-buku sejenis sudah banyak yang terbit dan penulisnya pun orang-orang
hebat, bagaimana menyikapinya dengan ide sendiri dan tema yang berbeda? Pada
poin ini, Omjay berujar, “inilah yang saya sebut kita harus mampu mengembangkan
kreativitas dan imajinasi. Saat kita menulis, usahakan jangan copy paste
tulisan orang lain. Sehingga apapun yang kita tuliskan menghasilkan informasi
baru bagi pembaca. Buatlah setiap pertemuan kuliah online kita bermakna dan
membuat kita menemukan ide segar dalam menulis. Selain itu Omjay menganjurkan
untuk perlu membeli buku karya Akbar Zainudin dan Buku Menulis Tanpa Ide karya
Budiman Hakim. Omjay membari gambaran bahwa dari resume yang dikirimkan peserta
ke email beliau, ditemuka banyak peserta yang sudah menemukan idenya dan telah
berhasil membuat tulisannya enak dibaca. Seperti tulisan ibu Tere yang setiap
hari bisa mendapatkan 8000 orang netizen berkunjung ke blognya.
Jika kita
seorang guru yang mengajar teknik sepeda motor, apakah memungkinkan kalau
menulis buku materi pembelajaran, tapi sumber materi diambil dari beberapa
sumber (bukan bersumber dari pribadi kita selaku guru)? Apa kata Omjay? Beliau
menjawab, “Sangat memunngkinkan. Orang bijak bilang pengalaman adalah guru yg
terbaik. Cobalah meramu semua bahan bacaan menjadi tulisan yang lebih bermutu
dan mencerahkan pembaca.”
Seorang peserta
kuliah online, Sumarjiyati mengutarakan pertanyaan historis seperti ini, “Dari
awal om nulis di blog, tulisan apa yang om tulis hingga mengantarkan om menjadi
blogger ternama? Bagaimana menumbuhkan kreatifitas kita sebagai guru om?” Omjay replied, “Terus terang saya bingung mau
menulis apa ketika bikin blog. Hari itu saya buat blog dan hari itu pula saya
meninggalkannya.” Namun saya kemudian terinspirasi dengan blog pak Agus dan pak
Dedi. Dua orang kakak beradik ini menuntun saya menjadi blogger ternama. Saya
banyak belajar dari blog http://gurukreatif.wordpress.com dan
http://dedidwitagama.wordpress.com. Akhirnya saya menemukan mantra ajaib
menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi. Sebagai guru yang belajar
ngeblog, kita dapat mengunduh bukunya, gratis di
http://wijayalabs.wordpress.com.
Pengalaman tidak menyenangkan selama jadi guru blogger adalah saat
tulisan kita diambil orang lain tanpa mencantumkan nama kita. Menulis di blog
adalah cara saya berbagi ilmu dan pengalaman. Saran Omjay menulislah dari
hatimu agar engkau dapat bertemu pembaca setiamu blog yang anda kelola dan anda
akan konsisten menulis di blog.
Omjay mengajak
para guru untuk memanfaatkan momentum ini, abadikan dalam bentuk tulisan.
Tulisan itu akan menjadi penanda sejarah bahwa kita pernah melakukan
pembelajaran dari rumah dan siswa belajar di rumah. Pembelajaran ini disebut
dengan pembelajaran daring. Ingin menjadi bagian dari penanda sejarah? Baca
tautan ini http://kelaskuonline.id/antologi-penanda-sejarah/.
Terakhir, jika blog kita belum memiliki domain, agar bisa dibaca oleh
banyak orang, maka solusinya adalah kita
kirimkan alamat blog kita ke media sosial. Misalnya,
http://omjaylabs.blogspot.com dapat
dikirimkan ke semua media sosial yang diikuti oleh Omjay atau
http://romadean.blogspot.com dicantumkan linknya di pesan WA atau status di
Facebook, pesan Messanger, Instagram, Twitter, dll yang penulis gunakan.
Demikian materi pertemuan hari ini teman- teman semoga bermanfaat
ilmunya…
A new writer
Mulia Tentris Luthfia Ervin
SD IT Nurul Huda Wonogiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar