Motivasi Menulis Setiap Hari, Goal Menerbitkan Buku
Belajar Menulis Online untuk hari ini bersama
Dadang Kadarusman. Beliau merupakan penggugah energy untuk selalu menulis.
Berikut ini cuplikan kisah beliau
Nama saya Dadang Kadarusman.
Ayah saya seorang guru sekolah dasar. Ketika saya masih kecil, beliau sering membawakan buku2 bacaan. Dari situ saya jadi suka membaca. Dan dari suka membaca itu kemudian saya berkeinginan untuk menulis. Jadi sejak kecil saya sudah menulis.
Dalam forum ini mungkin saya hanya bisa membawakan materi sedikit saja karena adanya keterbatan ilmu saya dan hal-hal lainnya. Namun semoga yang sedikit ini bisa menjadi tambahan referensi bagi bapak ibu yang ingin meningkatkan kemampuan menulisnya.
Saya rasa perkenalannya cukup sekian dulu ya Om B. Jika bapak dan ibu ingin mengenal saya lebih lanjut silakan kunjungi website saya www.dadangkadarusman.com
Bapak ibu boleh nggak menjadikan uang sebagai pendorong utama dalam menulis. boleh saja. tidak masalah. Tapi nanti seiring berjalannya waktu kita akan menemukan apa dorongan yang paling cocok buat kita.
Kesimpulannya, kenapa perlu menulis setiap hari adalah; Karena seorang penerbit buku sejati, bukanlah orang yang meminta bantuan orang lain untuk menuliskan naskah bukunya.
Ayah saya seorang guru sekolah dasar. Ketika saya masih kecil, beliau sering membawakan buku2 bacaan. Dari situ saya jadi suka membaca. Dan dari suka membaca itu kemudian saya berkeinginan untuk menulis. Jadi sejak kecil saya sudah menulis.
Dalam forum ini mungkin saya hanya bisa membawakan materi sedikit saja karena adanya keterbatan ilmu saya dan hal-hal lainnya. Namun semoga yang sedikit ini bisa menjadi tambahan referensi bagi bapak ibu yang ingin meningkatkan kemampuan menulisnya.
Saya rasa perkenalannya cukup sekian dulu ya Om B. Jika bapak dan ibu ingin mengenal saya lebih lanjut silakan kunjungi website saya www.dadangkadarusman.com
Bapak ibu boleh nggak menjadikan uang sebagai pendorong utama dalam menulis. boleh saja. tidak masalah. Tapi nanti seiring berjalannya waktu kita akan menemukan apa dorongan yang paling cocok buat kita.
Kesimpulannya, kenapa perlu menulis setiap hari adalah; Karena seorang penerbit buku sejati, bukanlah orang yang meminta bantuan orang lain untuk menuliskan naskah bukunya.
Ya itu pelajaran yang sangat menginspirasi kita semuan dari Pak
Dadang..Sebagian dari kita tujuan dari menulis
untuk menghasilkan karya berupa buku. Kenapa? karena dengan memiliki buku
sendiri ada kepuasan batin yang tidak ternilai dengan uang. Bisa dibayangkan
berapa energi yang keluar untuk menghasilkan sebuah naskah, mulai dari mencari
ide, referensi, berkorban waktu untuk menulis sampai mencari penerbit yang
cocok dengan tema tulisan yang dibuat. Persoalan peminat banyak membeli atau
tidak itu urusan yang lain.Naskah buku yang diselesaikan dengan waktu yang
lama, menyisakan satu tahap lagi yakni mencarikan "jodoh penerbit"
yang tepat. Karena tidak semua penerbit bisa menerbitkan buku dengan tema
tertentu. Mereka memiliki katagori buku
yang akan dicetak sendiri tentu dengan hitung hitungan potensi penjualan
bisa laku atau tidak.
Maka penulis pemula kita dituntut untuk lihai melihat segmen apa yang dibutuhkan penerbit. Mencari tahu jenis buku apa yang diterbitkan oleh penerbit dengan melihat buku yang diterbitkan.Selain aktif melihat hasil terbitkan, kita bisa juga menanyakan langsung ke penerbitnya melalui media sosial. Maka, perbanyak berteman dan follow dengan penulis, editor, dan penerbit perlu juga.Dengan mengikuti sosial media nya kita akan lebih update informasi jenis buku yang mereka butuhkan. Selain itu tawarkanlah naskah buku kita yang telah selesai.
Biasanya kita diminta untuk mengirim langsung ke alamat email penerbit dan diminta menunggu paling lama 3 bulan untuk evaluasi naskah diterima atau ditolak.Bila naskah diterima dan ditawarkan untuk diterbitkan maka sisa menunggu surat perjanjian kerja sama penerbitan. Namun bila ditolak maka bersiap siaplah mencari jodoh penerbit yang lain. Jangan menyerah bila penerbit pertama yang menolak itu bukan berarti tulisan nya jelek.
Seringkali penerbit menolak karena memang belum memprioritaskan naskah untuk segera diterbitkan, atau boleh jadi ada naskah yang sejenis yang duluan masuk dan sudah siap diterbitkan.
Sekian pelajaran yang sangat bermanfaat untuk penulis pemula seperti saya. Semakin menambah energy untuk menulis tentunya.Bagaimana dengan bapak/ ibu semua,setuju bukan?. Tetap stay ya di pertemuan berikutnya dengan pemateri lain yang tidak kalah menginspirasi juga.
Maka penulis pemula kita dituntut untuk lihai melihat segmen apa yang dibutuhkan penerbit. Mencari tahu jenis buku apa yang diterbitkan oleh penerbit dengan melihat buku yang diterbitkan.Selain aktif melihat hasil terbitkan, kita bisa juga menanyakan langsung ke penerbitnya melalui media sosial. Maka, perbanyak berteman dan follow dengan penulis, editor, dan penerbit perlu juga.Dengan mengikuti sosial media nya kita akan lebih update informasi jenis buku yang mereka butuhkan. Selain itu tawarkanlah naskah buku kita yang telah selesai.
Biasanya kita diminta untuk mengirim langsung ke alamat email penerbit dan diminta menunggu paling lama 3 bulan untuk evaluasi naskah diterima atau ditolak.Bila naskah diterima dan ditawarkan untuk diterbitkan maka sisa menunggu surat perjanjian kerja sama penerbitan. Namun bila ditolak maka bersiap siaplah mencari jodoh penerbit yang lain. Jangan menyerah bila penerbit pertama yang menolak itu bukan berarti tulisan nya jelek.
Seringkali penerbit menolak karena memang belum memprioritaskan naskah untuk segera diterbitkan, atau boleh jadi ada naskah yang sejenis yang duluan masuk dan sudah siap diterbitkan.
Sekian pelajaran yang sangat bermanfaat untuk penulis pemula seperti saya. Semakin menambah energy untuk menulis tentunya.Bagaimana dengan bapak/ ibu semua,setuju bukan?. Tetap stay ya di pertemuan berikutnya dengan pemateri lain yang tidak kalah menginspirasi juga.
Salam
Mulia Tentris L.E
Tidak ada komentar:
Posting Komentar